Monday 27 January 2014

wind breeze.

terkadang hal yang paling aku butuhkan diantara hari kerjaku adalah, satu hari duduk terdiam memandang ranting-ranting dan merasakan hembusan angin yang menerpa setiap ujung dedaunan hingga menari menciptakan sebuah alunan. kubiarkan kedua mataku terbawa alunan angin keatas angkasa, rangkaian awan kawanan domba tercerai berai menjadi garis putih vertikal sebagai memori atas lintasan burung besi raksasa yang perlahan menghilang mendekati cakrawala.
terdiam seperti itu. dan tetap seperti itu.

No comments:

Post a Comment